Polusi Air dan Udara
1. Definisi Polusi Air dan
Udara
A. Polusi air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan
di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai,
lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Menurut peaturan pemerintah RI No.82 Tahun
2001 menyebutkan, pencemaran air adalah masuknya atau di masukkannya makhlik
hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam air dan atau perubahannya
tatanan iar oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat
tertentu menyebabkan air tidak daat berfungsi lagi sesuai peruntuknnya. Berbagai
macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau,
sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air
minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya
berpotensi sebagai objek wisata.
Persoalan pencemaran air. Jutaan orang
bergantung pada Sungai Gangga yang tercemar. Pencemaran air
merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan
sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber
air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab
terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, dan tercatat atas kematian
lebih dari 14.000 orang setiap harinya. Diperkirakan 700 juta orang India tidak
memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare
setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air hingga
tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air
minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di
negara berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah
polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru pada kualitas air di
Amerika Serikat, 45% dari sungai, 47% dari danau, dan 32% dari teluk dan muara
diklasifikasikan sebagai tercemar.
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh
kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia,
seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya
untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti
gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan
besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
B. Polusi udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau
lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak
properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun
kegiatan manusia. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat
bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Pencemaran udara di sebabkan oleh adanya emisi.
Emisi merupakan jumlah polutan (pencemaran) yang di keluarkan ke udara dalam
satuan waktu tertentu. Emisi dapat di sebabkan oleh proses alam maupun kegiatan
manusia. Emisi yang di sebabkan oleh ,proses alam tersebut biogenic emission,
contohnya gas metana (CH4) Sebagai akibat dekomposisi bahan organic oleh
bakteri pengurai.
Emisi yang di keluarkan oleh kegiatan manusia
disebut anthropogenic emission. Contoh emisi udara pemakain zat kimia yang di
semprotkan ke udara.
2. Sumber Polusi Air dan
Udara
A. Sumber Polusi Air
Sumber polusi air
antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada beberapa tipe
polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang mengandung bibit
penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen untuk pengurainya,
bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian,
bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang mengandung
radioaktif dan panas. Pencemaran air juga dapat disebabkan oleh berbagai hal
dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, yaitu:
§
Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
§
Sampah organik seperti air comberan menyebabkan
peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
§
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air
limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah
tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit
listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
§
Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di
sungai citarum
§
pencemaran air oleh sampah
B.
Sumber Polusi
Udara
Banyak faktor
yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang
ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi
keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat
langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun
waktu lama.
Pencemar udara
dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah
substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran
udara. Karbon monoksida adalah
sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi
pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.
a. Kegiatan manusia
§
Transportasi
§
Industri
§
Pembangkit listrik
§
Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan
bakar)
§
Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya
§
Asap rokok
b. Sumber alami
§
Gunung berapi
§
Rawa-rawa
§
Kebakaran hutan
§
Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
c. Jenis-jenis pencemar
§
Karbon monoksida
§
Oksida nitrogen
§
Oksida sulfur
§
Hidrokarbon
§
Ozon
§
Volatile Organic Compounds
§
Partikulat
3. Dampak Polusi Air
dan Udara
A.
Dampak Polusi Air
Bibit-bibit
penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan
manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk pengurainya. Jika O2 kurang ,
pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau
busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah,
air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tesebut
dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar
limbah dari sungai akan masuk kelaut. Polutan ini dapat merusak kehidupan air
sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya
masuk kelaut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum
diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat yang
berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tecemar oleh minyak yang asalnya
mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai atau dari kapal tanker yang
rusak. Minyak dapat mematikan, burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh,
efek keracunan hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang sebuah
industri plastik keteluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan
masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Akibat yang
ditimbulkan oleh polusi air:
1)
Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya
kandungan oksigen.
2)
Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air
(eurotrofikasi)
3)
Pendangkalan dasar perairan.
4)
Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan
perubahan ekologi.
5)
Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat.
6)
Akibat penggunaan pertisida yang berlebihan sesuai selain
membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk berguna terutama
predator.
7)
Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan, bahkan
burung.
8)
Mutasi sel, kanker, dan leukeumia.
B.
Dampak Polusi
Udara
1)
Dampak kesehatan
Substansi
pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya
penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar.
Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas,
sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari
paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan
menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai
adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan
akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
2)
Hujan asam
pH normal air hujan adalah 5,6 karena
adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air
hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
§
Mempengaruhi kualitas air permukaan
§
Merusak tanaman
§
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah
sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
§
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
3)
Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan
oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas
matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap
dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
4)
Pemanasan Global
Dampak dari
pemanasan global adalah:
§
Pencairan es di kutub
§
Perubahan iklim regional dan global
§
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
5)
Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan
pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian
molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang
mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian
molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk
lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B
matahari tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
4.
Pencegahan Polusi
Air dan Udara
A.
Pencegahan Polusi
Air
Pengenceran dan
penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan
tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar akan
tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan
pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menjaga agar tanah tetap
bersih misalnya:
1.
Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah
perumahan atau pemukiman.
2.
Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak
mencermari lingkungan atau ekosistem.
3.
Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan
zat-zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran.
4.
Memperluas gerakan penghijauan.
5.
Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan.
6.
Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan
hidup sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya.
7.
Melakukan intensifikasi pertanian.
Banyak orang
mengatakan ” lebih baik mecegah dari pada mengatasi”, hal ini berlaku pula pada
banjir genangan di bawah ini ada sejumlah langkah yang dapat kita lakukan untuk
mencegah banjir genangan :
1.
Dalam merencanakan jalan-jalan lingkungan baik itu
program pemerintah maupun swadaya masyarakat sebaiknya memilih material jalan
yang menyerap air misalnya, penggunaan bahan dari paving blok (blok-blok adukan
beton yang disusun dengan rongga-rongga resapan air disela-selanya. Hal yang
tidak kalah pentingnya adalah penataan saluran/drainase lingkungan
pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut.
2.
Apabila di halaman pekarangan rumah kita masih terdapat
ruang-ruang terbuka, buatlah sumur-sumur resapan air hujan sebanyak-banyaknya.
Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresap kedalam
tanah. Dengan membuat sumur resapan air hujan tersebut, sebenarnya kita
dapat memperoleh manfaat seperti berikut:
a)
Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita
cukup baik dan banyak.
b)
Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk
menimbun lahan-lahan yang rendah atau meninggikan lantai rumah.
c)
Apabila air hujan tidak tertampung dalam sebuah
selokan-selokan rumah/talang-talang rumah, air dapat dialirkan kesumur-sumur
resapan. Janganlah membuang sampah atau mengeluarkan air limbah rumah tangga
(air bekas mandi, cucian dan sebagainya) kedalam sumur resapan air hujan karena
bisa mencemarkan kandungan air tanah. Khusus untuk buangan air limbah rumah
tangga, buatlah sumur resapan tersendiri
d)
Apabila air banjir masuk kerumah mencapai ketinggian
20-50 cm satu-satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita diatas ambang
permukaan air banjir
e)
Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk
rumah kita. Cara ini sudah umum dilakukan orang hanya teknisnya sering kurang
terencana secara mendetail.
B. Pencegahan Polusi Udara
Penanggulangan
pencemaran udara tidak dapat dilakukan tanpa menanggulangi penyebabnya.
Mempertimbangan sektor transportasi sebagai kontributor utama pencemaran udara,
maka sektor ini harus mendapat perhatian utama.
§
menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sistem
transportasi yang ada saat ini, dengan sistem transportasi yang lebih ramah
lingkungan dan terjangkau oleh publik. Prioritas utama harus diberikan pada
sistem transportasi massal dan tidak berbasis kendaraan pribadi.
§
juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera memenuhi
komitmennya untuk memberlakukan pemakaian bensin tanpa timbal.
§
Di sektor industri, penegakan hukum harus
dilaksanakan bagi industri pencemar.
Solusi untuk
mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor
transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar
dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara
kota dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya.
1.
Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih
dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api,
diperbanyak.
2.
Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum,
perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan,
terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi
polutan udara.
3.
Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah
kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas,
rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat
membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.
4.
Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau
gang-gang yang sering diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang
polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat laju
5.
Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan
umum maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan
dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk
melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan
yang lain.
6.
Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di
pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut
kota, juga mengurangi polusi udara.
Tags :